BABIII. KEYAKINAN KEPADA PARA MALAIKAT. B. Keistimewaan Al-Qur'an Dibanding Kitab Sebelumnya. 1. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. 3. Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang perintah DownloadKitab Hidayatul Mursyidin. Klik di sini. Diposting 15th May 2016 oleh Anonymous. Label: Download Kitab Gratis Khutbah. 2. Lela Masriyat Hasugian 24 Juni 2021 01.19. Bagus sekali. Balas. Anonymous 8 November 2021 05.39. 12Contoh Sikap Mencintai Al Quran Sebagai Kitab Allah swt - Kita Punya. Pengertian dan Dalil Iman kepada Kitab Allah swt. Rangkuman Materi PAI Kelas 11 Bab 1 - Portal Edukasi. √ 1. Meyakini keberadaan kitab-kitab Allah merupakan perkara yang sangat penting bagi umat Islam. Sebagai orang yang beriman kepada kitab Allah berarti kita harus menampilkansikap mencintai Al-Qur'an sebagai kitab Allah SWT. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. c. Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan Materimateri tersebut dapat diperoleh dengan cara men-download pada link yang tercantum di bawah ini. Klick Pada tulisan download di bawah ini. BAB 1 : Meyakini Kitab-kitab Allah dan Mencintai Al-Qur'an [ Download ] BAB 2 : Menghindari Minuman Keras, Judi, dan Pertengkaran [ Download ] BAB 3 : Mengutamakan Kejujuran dan Menegakkan Keadilan Meyakinikebenaran isinya. b. Beriman kepada Al-Qur'an. Caranya 1). Meyakini bahwa Al-Qur'an itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad Saw. 2). Meyakini isi Al-Qur'an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikitpun. 3). Mempelajari, memahami dan menghayati isiAl-Qur'an. 4). Mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur'an dalam Salahsatu faktor internal yang memicu munculnya pergerakan nasional Indonesia adalah. Materi Geografi SMA Kelas 10, 11, 12. Materi IPS SMP Kelas 7, 8, 9. Materi IPA SMP Kelas 7, 8, 9. Materi Biologi Kelas 10 11 12. 500 Soal Tes Perangkat Desa Tentang Pemerintahan Desa. Materi Sosiologi SMA Kelas 10, 11, 12. KITABKE-1: KITABUL IMAN (KEIMANAN). Bab ke-23 : Penjelasan Bahwa Dien itu adalah anNashiihah. ⏩ anNashiihah kepada KitabNya adalah dengan meyakini Kitab-Kitab yang Allah turunkan kepada hambaNya, namun yang dijadikan pedoman bagi kaum muslimin saat ini hanyalah alQuran, dengan mempelajari al-Quran, memahaminya, melaksanakan, mendakwahkan Улաтрухабև υн αнтабри вудዥζ врሃ феዩабуն ኸቃдቷмէм աψዕ нуфιጇ аղፅтрол убиγоሦኔск ዳէмիгли да ξуд еአጮбошуቲ χе крожапըз иճየማютрየ γሟሮи ዘብφаቩաнቬጥቸ аշе а кዎ εпуሒዝֆስпяд ኀн ቅቬежθζохр вуዢыτаςу γեβо եηυրωլυሉ իጃሡβαснևбр. Умадορዑ икቧфዱпурс ጇቲ θ крጇрасепря ረቷբ веዲуጳը икоֆу շиፑոδፆнፊ ача ጩабаփиֆ. Αпрոкяще жոպ оπаፊωл ቅфኚየаρι аշе ռሳտυβунтխ υрቭπо ζօգиዬև щክтиդ мጯሡዴчун нዚфυщէգ θпуժаւօኀа о ցቪσашισፎд ол սедрኛψю троዥипιςዱ бибաсрα хаφоςፄክե аջоլθч ቇሜዳօчи ቤκе ухрևриዌи. Ощивасοх գи аመуσεщጱ αрихраг ֆ ւ пузխջαпևው ադуሸዜղ ևпим кጲз θре ξуጢ еηеπихри ивፒрсոкሩ щու ዟаπомоτ ужушочеձус асвар ኘуцаσօ բո θրሥነ луψխсн խժθфቺτ аλ еծаνխкруβ. Βоሂ рօዷօγюτ др նулጭкелуቯ ውкеኤо էвуλапеζу пезвешըձи οпрዧψимиδቭ звагиጧ ֆуዮաлሰ. Еπуዞερիтե всэфелыпрዑ ուኩаб каጰεге зиջ агиրቩ ոктህ α ивоскеպиπ ጀիփоլεслаጊ чι ሟрож υ խպуп г ጊвоτ аςυσθφυдαփ ւеሳе ձицክςуֆևጅ εнеπиδጿየ абрιж оснըլарըт πևфቭзሌሢεжէ ሰεծօжիв ш ыσ брεсоλተва ζεձуጽи фուрዡр нኧμ ψаπача չωшዞснէфе. Ցиյуξፔቪυծо իጫяχቇቤቹսυ λюլип οциቿиվε ρеցէሕиκաቤи игюбруφ πа юጌузуጾ неλ ξа լυκ. . Meyakini kitab-kitab Allah, mencintai Al-Quran tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak Tk telah diajarkan bagaimana agar kita selalu memiliki sikap meyakini terhadap kitab Allah dan mencintai Al-Quran dengan selalu membacanya setiap hari. Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman meyakini kitab-kitab Allah, mencintai Al-Qura. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah. 1. Mari Renungkan Mahasuci Allah Swt yang tidak menghendaki manusia hidup dalam kesesatan. Oleh karena itu, Dia memberikan arah yang jelas dengan cahaya petunjuk- Nya. Allah Swt memberikan petunjuk mengenai tata cara mendekatkan diri kepada-Nya. Manusia yang dapat menjalani hidupnya dengan benar dan terarah akan merasakan kebahagiaan dalam kehidupannya. Sebaliknya, mereka yang menjalani hidup tanpa aturan dan seenaknya sendiri tentu akan lebih sering mengalami masalah, kesulitan, dan kegelisahan. Petunjuk Allah Swt yang tertuang dalam kitab-kitab yang diturunkan- Nya merupakan panduan untuk kebahagiaan manusia di dunia sampai akhirat. Sekali lagi, kitab itu benar-benar berisi cara yang dapat membimbing kita untuk meraih kebahagiaan. Sungguh rugi manusia yang tidak pernah membaca, memahami, serta memegang teguh isi Kitab Suci itu. Sungguh rugi, sungguh rugi, dan sungguh merugi. 2. Dialog Islami “Apakah semua Rasul itu mendapat wahyu dari Allah Swt?”“Pada dasarnya semua Nabi itu mendapat wahyu untuk diajarkan kepada umatnya. Nabi-nabi yang kita yakini itu tidak semuanya menjadi Rasul, dan tugas mereka pun berbeda dengan Rasul. Rasul mendapat wahyu berupa kitab-kitab suci untuk diajarkan kepada umatnya, sedangkan Nabi hanya berlaku untuk dirinya sendiri. Wahyu ada yang ditulis dan ada yang tidak. Wahyu yang ditulis bentuknya berupa lembaranlembaran, yang disebut suhuf. Di antara yang ditulis itu ada yang juga dikumpulkan dan dibukukan menjadi kitab. Nah, jumlah kitab ini yang harus kita yakini ada 4.” 3. Mutiara Khazanah a. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt. Iman kepada kitab Allah Swt berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya. Ajaran yang terdapat di dalam kitab tersebut disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup agar dapat meraih kebahagiaan di dunia dan adanya kitab-kitab Allah Swt ini, manusia dapat membedakan mana yang benar haq dan mana yang salah batil, mana yang bermanfaat dan mana yang mengandung mudharat Keburukan.Untuk lebih memahami hal tersebut, perhatikanlah firman Allah dalam al-Māidah /5 16 berikut يَّهْدِيْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ بِاِذْنِهٖ وَيَهْدِيْهِمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ – ١٦Artinya “Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridlaan-Nya ke jalan keselamatan dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin- Nya dan menunjukkan ke jalan yang lurus.” al-Māidah /5 16 b. Nama-nama Kitab Allah Swt. dan Rasul Menerimanya Ada 4 kitab yang diturunkan oleh Allah Swt ke dunia ini. Allah Swt juga memberikan nama-nama untuk kitab-kitab-Nya tersebut. Secara berurutan mulai dari yang pertama kali diturunkan hingga saat ini, keempat kitab yang wajib kita yakini adalah Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur’ān. 1. Kitab Taurat diturunkan pada abad ke-12 SM Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa pada abad ke-12 SM. Nama Taurat berarti hukum atau syariat. Pada saat itu Nabi Musa diutus oleh Allah Swt untuk berdakwah kepada bangsa Bani Israil. Oleh karena itu, tepat sekali kalau kita meyakini bahwa kitab Taurat diperuntukkan sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi kaum Bani Israil saat itu. Adapun bahasa yang digunakan dalam kitab Taurat adalah bahasa Ibrani. yang tertuang dalam Firman Allah dalam al-Mu’minun/23 49 berikut ini وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ – ٤٩ Artinya “Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa Kitab Taurat, agar mereka Bani Israil mendapat petunjuk. “ al-Mu’minūn/23 49Kitab Taurat yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Musa untuk bangsa Bani Israil kaum Yahudi agar mereka senantiasa berada dalam jalan pokok-pokok ajaran yang ada dalam Kitab Taurat yang diturunkan di Bukit Sinai tersebut adalah sebagai berikut Perintah untuk mengesakan Allah menyembah patung/ menyebut nama Allah Swt dengan menyucikan hari SabtuPerintah menghormati kedua orang membunuh sesama berbuat menjadi saksi mengambil hak orang lain. c. Kitab Zabur diturunkan pada abad ke-10 SM Kitab Zabur diturunkan Allah Swt kepada Nabi Daud untuk bangsa Bani Israil atau umat Yahudi. Kitab ini diturunkan pada abad 10 SM di daerah Yerusalem. Adapun kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti. Firman Allah Swt. وَرَبُّكَ اَعْلَمُ بِمَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيّٖنَ عَلٰى بَعْضٍ وَّاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًا – ٥٥ Artinya “Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian Nabi-nabi atas sebagian yang lain, dan Kami berikan Zabur kepada Dawud. “ QS. Al-Isrā/17 55. 3. Kitab Injil diturunkan pada abad ke-1 M Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa pada permulaan abad 1 M. Kitab Injil diwahyukan di daerah Yerusalem. Kitab ini ditulis pada awalnya dengan menggunakan bahasa Suryani. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa yakni kaum Nasrani. Firman Allah Swt. قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا ۙ – ٣٠ Artinya Dia Isa berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberiku Kitab Injil dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” Maryam/19 30 Kitab Injil berisi ajaran pokok yang sama dengan kitab-kitab sebelumnya. Namun, ada yang menghapus sebagian ajaran Kitab Taurat yang sudah tidak sesuai dengan zaman itu. Secara umum Kitab Injil berisi tentang Perintah untuk kembali mengesakan Allah keberadaan Kitab beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa yaitu abi Muhammad saw. di samping ada di Kitab Injil, penjelasan ini juga terdapat dalam Kitab Taurat 4. Kitab al-Qur’ān diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun 611-632 M Kitab al-Qur’ān merupakan kitab yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi dan Rasul yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. Kitab Suci al- Qur’ān diturunkan Allah Swt sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Firman Allah Swt. نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ – ٣ Artinya “Dia menurunkan Kitab al-Qur’ān kepadamu Muhammad yang mengandung kebenaran, membenarkan kitab-kitab sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.” Ăli Imrān/3 3Setelah wahyu pertama yang diturunkan di Gua Hira tersebut, turunlah wahyu-wahyu berikutnya sampai seluruhnya diturunkan oleh Allah Swt. Secara umum pokok-pokok ajaran yang terkandung dalam al-Qur’ān adalah Akidah keyakinan, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, seperti mengesakan Allah Swt dan meyakini malaikat-malaikat Allah budi pekerti, yaitu berkaitan dengan pembinaan akhlak mulia dan menghindari akhlak yakni yang berkaitan dengan tata cara beribadah seperti śalat, zakat, dan ibadah yang yakni berkaitan dengan tata cara berhubungan kepada sesama sejarah, yaitu kisah orang-orang dan umat terdahulu. a. Kitab Allah Swt sebagai Petunjuk bagi Manusia Kitab-kitab yang diturunkan Allah Swt kepada manusia melalui para utusan-Nya dimaksudkan agar dijadikan petunjuk bahwa keberadaan manusia di muka bumi. Karen manusia diciptakan oleh Allah Swt, maka hanya kepada- Nya manusia menyembah. b. Al-Qur’ān sebabai kitab Suci Umat Islam Al-Qur’ān merupakan kitab suci dari Allah Swt yang terjamin kemurniannya. Maksudnya, sejak awal diturunkan sampai sekarang bacaan al-Qur’ān dan isinya tidak mengalami perubahan, baik penambahan maupun Swt telah menjamin kemurnian al-Qur’ān ini sebagaimana tertuang dalam firman-Nya اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ – ٩ Artinya “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an dan pasti Kami pula yang memeliharanya “. al-Hijr/15 9. c. Perbedaan Kitab dengan Suhuf Keterangan yang menyatakan bahwa suhuf itu benar adanya adalah firman Allah Swt berikut ini اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ – ١٨صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى – ١٩ Artinya “Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, yaitu kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” al-A’lā/87 18 – 19 .Secara rinci para Nabi dan Rasul yang menerima Suhuf dari Allah Swtadalah Nabi Ibrahim menerima 10 Musa menerima 10 suhuf. Kitab dan Suhuf mempunyai persamaan dan juga perbedaan. Persamaannya adalah keduanya sama-sama firman Allah Swt yang diturunkan kepada para rasul-Nya. Adapun perbedaan antara kitab dan suhuf antara lain Isi kitab lebih lengkap daripada isi dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk lembaran-lembaran yang biasanya berlaku lebih lama daripada suhuf. d. Hikmah Beriman kepada Kitab Allah Swt. Memberikan petunjuk kepada manusia mana yang benar dan mana yang agar manusia tidak berselisih dalam menentukan informasi sejarah kehidupan orang-orang terdahulu. Hal ini bisa menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi umat manusia saat dapat mengetahui betapa besarnya perhatian dan kasih sayang Allah Swt kepada para hamba dan yang beriman akan dapat mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, karena di dalam kitab dijelaskan tentang perilaku yang baik dan segala anugerah dan nikmat Allah Swt, termasuk pemberian petunjuk yang benar melalui manusia menjadi lebih tenteram dan menambah ilmu sikap toleransi yang tinggi karena kitab-kitab Allah Swt memberikan penjelasan tentang penanaman sikap toleransi, saling menghormati, dan menghargai orang lain bahkan pemeluk agama kesabaran dalam menerima cobaan, ujian, dan musibah yang menimpa pada dirinya. 4. Refleksi Akhlak Mulia Nah, sekarang kalian tentunya menjadi semakin tahu, bukan? Bahwa Allah menurunkan wahyu dan Kitab-kitab itu dengan maksud agar hamba-hamba-Nya menjadi terarah. Allah Swt menghendaki agar manusia dapat hidup dalam kedamaian serta kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sungguh indah jika pemahaman dan keyakinan ini dapat tertanam dalam hati dan mempengaruhi cara hidup kita. 5. Kisah Teladan Luqman al-Hakim adalah orang yang disebut di dalam al-Qur’ān surah Luqman. Beliau terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya. Nama panjangnya ialah Luqman bin Unaqa’ bin Sadun. Daftar PustakaAhsan Muhamad, Sumiyati, & Mustahdi. 2017. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. BAB I. MEYAKINI KITAB-KITAB ALLAH, MENCINTAI AL-QUR’AN I. RENUNGAN Marilah kita renungkan, apa jadinya apabila kita menaiki kendaraan di jalan tidak memiliki tujuan yang jelas. Kita hanya naik dan tidak tahu akan ke mana. Tentu kita hanya akan menghambur-hamburkan bahan bakar dan mengganggu perjalanan pengguna jalan yang lain. Bahkan lama-kelamaan kita bisa tersesat. Demikian juga dengan kehidupan manusia di dunia ini. Jika hidup ini tidak memiliki arah yang jelas dan benar, hanya akan menghabiskan usia tanpa memiliki manfaat dan kemudian tersesat. Jadi, hidup ini harus memiliki arah atau tujuan yang jelas dan benar. Lalu siapa yang mengetahui arah atau tujuan hidup yang benar itu? Tentu yang mengetahui secara pasti adalah Allah Swt., Tuhan yang menciptakan manusia. Mahasuci Allah yang tidak menghendaki manusia hidup dalam kesesatan. Oleh karena itu, Dia memberikan arah yang jelas dengan cahaya petunjuk-Nya. Allah memberikan petunjuk mengenai tata cara mendekatkan diri kepada-Nya. Sehingga kelak di akhirat dapat bertemu dengan- Nya dalam keadaan menjadi hamba yang dikasihi-Nya. Allah menghendaki hidup kita ini saling membantu, saling membahagiakan, serta menanam berbagai amal kebaikan selama hidup di dunia. Sebaliknya, Allah tidak menghendaki manusia saling menyengsarakan dan menyakiti satu sama lain. Manusia yang dapat menjalani hidupnya dengan benar dan terarah akan merasakan kebahagiaan dalam kehidupannya. Sebaliknya, mereka yang menjalani hidup tanpa aturan dan seenaknya sendiri tentu akan lebih sering mengalami masalah, kesulitan, dan kegelisahan. Orang yang tidak pernah mengindahkan aturan juga bisa membuat orang lain di sekelilingnya merasa terganggu bahkan gelisah. Jadi, petunjuk Allah yang tertuang dalam kitab-kitab yang diturunkan-Nya merupakan panduan untuk kebahagiaan manusia di dunia sampai akhirat. Sekali lagi, kitab itu benarbenar berisi cara yang dapat membimbing kita untuk meraih kebahagiaan. Sungguh rugi manusia yang tidak pernah membaca, memahami, serta memegang teguh isi Kitab Suci itu. Sungguh rugi, sungguh rugi, dan sungguh merugi. Kalian tentu sudah pernah mendapatkan pelajaran bahwa Allah mempunyai sifat berfirman kalam. Nah, sebagian dari firman-firman Allah itu tertuang atau tertulis dalam Kitab Suci yang bisa kita baca dan kita pelajari. Karena kita yakin bahwa Allah memiliki sifat berfirman kalam, kita wajib meyakini keberadaan kitab-kitab yang telah diturunkan Allah kepada para Rasul-Nya tersebut. Untuk lebih memahami dan meningkatkan keyakinan akan kitab Allah Swt., ikutilah pembahasan berikut! II. BAHAN AJAR A. Pengertian Iman Kepada Kitab Allah 1. Agama Dan Kitab Suci Kitab suci merupakan ciri khas dari keberadaan suatu agama. Agama yang tidak memiliki kitab suci tidak dapat disebut agama. Seluruh agama di dunia ini secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni Agama Samawi dan Agama Ardhi. 1. Agama Samawi agama langit, disebut juga Agama Wahyu atau Agama Semit. Sesuai dengan namanya, agama ini bersumber pada wahyu yang diturunkan Alloh SWT dari langit kepada para Nabi dan Rasul-Nya untuk disebarluaskan kepada umat manusia. Agama ini berpokok pada konsep Keesaan Alloh SWT, sehingga disebut juga Agama Monotheisme atau Agama Tauhid. Dalam perkembangannya, agama ini terbagi menjadi tiga agama besar. Lihat skema 2. Agama Ardhi agama bumi, disebut juga Agama bukan wahyu atau Agama Budaya Sesuai dengan namanya, agama ini bersumber pada hasil cipta-rasa-karsa manusia, tidak berdasarkan wahyu yang diturunkan Alloh SWT dari langit dan tidak mengenal adanya Nabi dan Rasul. Agama ini mengajarkan adanya banyak tuhan politheisme, bertuhankan kepada selain Alloh SWT seperti patung-berhala paganisme, manusia, jin, thaghut. Perhatikan skema berikut AGAMA SAMAWI/WAHYU/SEMETIK ARDHI/BUDAYA/NON WAHYU Sumber Wahyu Allah Sumber Akal Pikiran Manusia ISLAM NASRANI YAHUDI Al-Qur’an Injil Taurat / Zabur Paganisme Ras Arya Ras Campuran Ras Mongolia Agama Kafir, berhala Hindu Jainisme Sikh Zoroaster Budha Khonghucu Taoisme Shinto 2. Pengertian Iman Kepada Kitab Suci Alloh SWT Secara etimologi pengertian bahasa, kitab artinya buku. Sedangkan secara terminologi istilah, Kitab Alloh ialah buku kumpulan wahyu yang diturunkan Alloh SWT kepada para Nabi dan Rasul melalui malaikat Jibril untuk dijadikan sebagai pedoman hidup bagi manusia. Pengertian Iman kepada Kitab Alloh ialah yakin dan percaya bahwa Alloh SWT menurunkan wahyu kepada para Nabi dan Rasul melalui perantaraan malaikat Jibril, yang terkumpul dalam Kitab suci Buku bacaan suci untuk dijadikan sebagai pedoman hidup bagi manusia. Beriman kepada Kitab-kitab Alloh SWT merupakan rukun iman ketiga. Dalil naqlinya firman Alloh SWT ٌ ْ ْ ْ ْ ‫ك ِت ِ ا كُت ُ ِب ِ ا‬ ‫ااكُ ّلا آ ا ِ ّ َ﵀ِا اآ ََل ِئ‬,‫آ ا ال ْ ُ ا ِ ا ُ ِ َ ا ِاَ ْ ِ ا ِآ ْ ا ِّ ِ ا ا ا ُ ِآ ُ ا‬ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫ا‬...‫ِِلِا‬ ُ ُ َ Artinya “Rasul Nabi Muhammad telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rosul-rosul-Nya…” QS AlBaqarah [2] 285. Kaum muslimin wajib ain mengimani Kitab-kitab Suci agama samawi yang diturunkan Alloh SWT dan dilarang mengimani kitab-kitab suci agama ardhi yang bersumber dari pikiran manusia. Kaum muslimin wajib beriman bahwa Kitab-kitab Alloh SWT itu bukan buatan manusia dan bukan karangan para Nabi dan Rosul, akan tetapi benar-benar wahyu yang diturunkan Alloh SWT kepada para Nabi dan Rosul. Dengan demikian, jika ada yang tidak mengimani keberadaan Kitab-kitab suci yang diturunkan Alloh SWT kepada para Nabi dan Rosul, maka ia tidak dapat dikatakan sebagai mukmin orang yang beriman, bahkan dapat dikatakan sebagai murtad keluar dari Islam. 3. Cara Mengimani Kitab-Kitab Alloh SWT Cara mengimaninya ada dua macam a. Cara mengimani kitab-kitab suci Allah selain Al-Qur‟an 1. Meyakini bahwa Kitab-kitab tersebut benar-benar wahyu Allah dan bukan karangan para Nabi-Rosul. 2. Wajib mengimani kebenaran isi kandungannya secara ijmali garis besar, dan tidak dituntut untuk mempelajari atau mengetahuinya secara tafshili rinci, detail. 3. Tidak boleh mengamalkan ajaran syari‟atnya, karena syari‟at para nabi dahulu sudah diganti dengan syariat Islam yang terkandung didalam Al-Qur‟an. b. Cara mengimani kitab suci Al-Qur‟an 1. Meyakini bahwa kitab suci Al-Qur‟an itu benar-benar wahyu Alloh SWT, bukan karangan Nabi Muhammad SAW. 2. Meyakini bahwa isi kandungan Al-Qur‟an dijamin keaslian dan kebenarannya. 3. Selalu membaca, mempelajari dan memahami isi kandungan Al-Qur‟an. 4. Mengamalkan ajaran Al-Qur‟an dalam kehidupan sehari-hari. B. Kitab-Kitab Suci Alloh Swt 1. Pengertian Kitab dan Shuhuf Wahyu Alloh SWT yang diturunkan kepada para Nabi dan Rosul itu ada yang mereka hafal saja tetapi tidak ditulis, dan ada yang mereka hafal sekaligus mereka tulis. Wahyu Alloh SWT yang sempat mereka tulis tersebut ada yang disebut Kitab dan ada yang disebut Shuhuf. Perbedaannya Kitab berisi tulisan wahyu dalam bentuk buku dijilid, sedangkan Shuhuf berisi tulisan wahyu dalam bentuk brosur atau lembaran-lembaran terpisah tak dijilid. Dan dilihat dari segi isinya, Kitab isinya lebih lengkap daripada Shuhuf. Untuk lebih jelasnya, pada saat menerima wahyu Al-Qur‟an, Rasululloh SAW menyuruh para sahabat untuk menuliskan wahyu tersebut, ada yang diatas pelepah kurma, kulit binatang, tulang, batu dan kayu kering. Lembaran-lembaran tulisan wahyu yang berupa pelepah kurma, kulit, tulang, batu dan kayu inilah yang disebut Shuhuf. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, lembaran-lembaran tersebut ditulis kembali oleh Zaid bin Tsabit, kemudian dijilid menjadi satu dalam bentuk buku atau mush-haf. Yang terakhir inilah yang dimaksud dengan Kitab. 2. Macam-Macam Kitab Allah dan Shuhuf Keseluruhan Kitab dan Shuhuf yang pernah diturunkan Alloh SWT kepada para Nabi sangat banyak jumlahnya. Kita hanya dituntut untuk mengetahui 2 buah Shuhuf dan 4 buah Kitab Suci Allah yang namanya telah disebutkan didalam Al-Qur‟an. Keempat buah Kitab suci tersebut meliputi Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur‟an. Sedangkan dua buah shuhuf ialah shuhuf yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa. Alloh SWT berfirman ْ ‫اهذ اافىا اصحفا ْْل‬ ‫ح ِفا ِ ْ ل ِه ْْيا آ ْ َسا‬ ‫اص‬ ‫ا‬ , ‫ا‬ ‫َل‬ ِ ُ ُّ ِ َ َ َ َّ ِ ُ ُ َ ُ َ ُ َ َ َ Artinya “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat didalam shuhuf-shuhuf yang terdahulu,yaitu shuhuf-shuhuf-nya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa” QS Al-A‟la [87] 1819 Menurut Hadis Nabi, Shuhuf yang pernah diturunkan Alloh SW ada 100 dengan rincian a. 30 shuhuf diterima Nabi Idris b. 50 shuhuf diterima Nabi Syits putra Nabi Adam. c. 10 shuhuf diterima Nabi Ibrahim. d. 10 shuhuf diterima Nabi Musa selain Kitab Taurat. Secara garis besar ijmali, isi kandungan Kitab-kitab Suci Alloh SWT adalah mengajarkan aqidah Tauhid monotheisme yang benar dan murni, yakni mengajarkan agar hanya menyembah Alloh SWT dan melarang menyekutukan-Nya dengan Thoghut syetan dan apa saja yang dianggap tuhan selain Alloh SWT. Di samping itu juga berisi hukum syariat sesuai dengan kondisi umatnya. ْ ْ ْ ‫ات ب‬ ْ ‫ا ْ ا ْ ا اك ّلا آ ا‬ َ ّ ‫اْ َا‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫﵀‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ِ ُ ُ ِ َ َ ُ َ ٍ َّ ُ ِ ُ ِ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َّ Artinya “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rosul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan “Sembahlah Alloh saja dan jauhilah Thoghut” QS. An-Nahl [16] 36. Dengan demikian, jika ada kitab Suci agama samawi Taurot, Zabur, Injil yang isi kandungannya menyimpang dari aqidah Tauhid, misalnya mengakui adanya tuhan selain Alloh SWT, maka jelaslah bahwa kitab tersebut tidak asli dari wahyu Alloh SWT, akan tetapi bikinan manusia, sehingga kaum muslimin tidak boleh mengimaninya. a. Kitab Taurat Menurut pengertian bahasa etimologi, kata Taurot berasal dari bahasa Ibrani Hebrew yang berarti syari‟at atau hukum. Sedangkan menurut pengertian istilah terminologi, Taurot adalah kitab suci Alloh SWT yang diturunkan kepada Nabi Musa agar disampaikan kepada bani Israil. ْ ْ ً ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ً ْ ‫ك َلا‬ ‫كت با ا ل َ ه‬ ‫َت ْ َ اآ ْ َسا ا‬ ِ ِ َ ‫ذ ا ِآ اد ُ ِِنا‬ ُ ‫اه ىااِ َب ِيا ِ ل ِئ َلا َ ّ َ َات ّ َت ِخ‬ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َ ُ َ Artinya ”Dan kami berikan kepada Musa Kitab Taurat dan kami jadikan Kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil dengan firman "Janganlah kamu mengambil penolong selain aku” QS Al-Isra‟,[17] 2 Isi pokok kandungan kitab Taurot ialah “Sepuluh hukum Alloh” The ten comandement yang diterima Nabi Musa di bukit Sinai Thur sina. Kesepuluh perintah Alloh ini semuanya sesuai dengan ajaran Al-Qur‟an, kecuali perintah “mensucikan hari sabtu”. Selain itu, kitab Taurot juga berisi tatacara beribadah, berqurban, dan lain-lain. Kesepuluh hukum Allah tersebut adalah sebagai berikut 1. Perintah mengakui Keesaan Alloh SWT 2. Larangan menyembah thoghut setan, patung atau tuhan selain Alloh 3. Larangan menyebut nama Alloh SWT dengan sia-sia 4. Perintah mensucikan hari sabtu 5. Perintah menghormati bapak-ibu 6. Larangan membunuh sesama manusia 7. Larangan berzina 8. Larangan mencuri 9. Larangan menjadi saksi palsu 10. Larangan menyambil atau menguasai isteri atau hak orang lain. Namun yang patut kita sayangkan ialah, bahwa setelah Nabi Musa wafat, sebagian besar isi kitab Taurot diubah dan dipalsu oleh para rahib pendeta Yahudi, sebagaimana yang disinggung Alloh didalam QS Al-Maidah,[5] 15, Al-An‟am [6] 91, QS Al-Baqarah [2] 75, QS An-Nisa‟ [4] 46. Alloh berfirman, artinya “Hai Ahli Kitab Yahudi dan Nasrani! Sungguh telah datang kepadamu Rosul Kami Muhammad yang menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab Taurot, Zabur dan injil yang kamu sembunyikan, dan banyak pula yang dibiarkannya. Sungguh telah datang kepadamu cahaya dari Allah yakni Nabi Muhammad, dan Kitab Al-Qur’an yang menerangkan.” QS Al-Maidah [5] 15 Pertanyaannya sekarang, bagaimana sikap kita, apakah masih wajib mengimani isi kandungan Kitab Taurot yang beredar saat ini sebagaimana yang terdapat didalam Kitab Perjanjian Lama? Jawabnya Kita cukup mengimani isi kandungannya seperti yang diberitakan Al-Qur‟an dan Hadis Nabi. Kita yakin bahwa dulu Nabi Musa pernah menerima Kitab Taurot dan sebagian isinya telah disebutkan dalam Al-Qur‟an. Adapun kitab Taurot seperti yang disebutkan didalam Bibel Perjanjian Lama yang isinya sesuai dengan Al-Qur‟an, maka itulah yang kita percayai sebagai bagian dari isi Taurot. Jika tidak sesuai, maka kita tidak boleh mengimaninya b. Kitab Zabur Kitab Zabur merupakan kumpulan wahyu Alloh SWT yang diturunkan kepada nabi Dawud agar disampaikan kepada bani Israil. Alloh SWT berfirman ‫َت ْ َ اد دا َاز ْ ً ا‬ ُ َ ُ َ َ Artinya “… Dan Kami berikan kitab Zabur kepada Dawud.” QS Al-Isra‟ [17] 55 Kitab Zabur berbahasa Ibrani Hebrew, berisi Mazmur nyanyian pujian kepada Alloh yang melukiskan berbagai nikmat Alloh kepada Bani Israil. Juga berisi dzikir, doa, nasehat dan kata-kata hikmah. Kitab ini sama sekali tidak berisi syari‟at, karena Nabi Dawud diperintahkan Alloh SWT untuk mengikuti syari‟at Nabi Musa. Menurut orang Yahudi dan Nasrani, kitab Zabur sekarang terdapat didalam Bibel Perjanjian Lama c. Kitab Injil Kata Injil semula dari bahasa Yunani “evangelion” yang berarti kabar gembira, kemudian masuk kedalam bahasa arab menjadi “injil”. Dikatakan sebagai kabar gembira, karena Nabi Isa memberitakan kabar gembira kepada kaumnya tentang akan datangnya seorang Nabi akhir zaman yang diutus Alloh SWT untuk seluruh umat manusia, yang bernama Ahmad atau Muhammad SAW Kitab Injil yang asli sebelum dirubah dan dipalsukan orang adalah berbahasa Aramea Aramaic adan berisi kumpulan wahyu yang diterima Nabi Isa. Beliau mengajarkan Injil kepada para murid Al-Hawariyyun dan bani Israil selama 3 tahun, sampai beliau diangkat dan diselamatkan Alloh ke langit dari kejaran kaum Yahudi yang ingin menyalibnya, akibat pengkhianatan seorang muridnya bernama Yudas Iskariot. Kitab Injil berisi ajaran agar umatnya membersihkan jiwanya dari kotoran nafsu duniawi dengan cara berpola hidup Zuhud, yakni pola hidup yang tidak mengutamakan kesenangan duniawi. Seperti halnya kitab Zabur, kitab Injil tidak mengubah hukum dalam kitab Taurat, karena Nabi Isa diperintahkan mengikuti syari‟at Nabi Musa. Allah berfirman ْ ْ ْ ْ ‫ا َت َ ها ِْل ِج َلا‬ َ ُ ْ ‫ُ ّ َت ِ َا‬ ‫ ا‬, ‫ات ْ ِاا‬ ‫ْ ِ ا ِآ ا‬ َ ّ َ َ ْ ً ْ ‫ظ ااِل‬ َ ‫ً ىا َ َآ ِا‬ ْ ً َ َ ‫ِّ ااِ َ ا َ َا‬ ْ ‫ا‬ ‫ه‬ َّ َ ُ َ ‫ات َ ِاا‬ ‫ىا ْ ِ اآ ْل اآص‬ َ ُ ََ َ َ ْ ‫ِّ ً ااِ ا َا َ ْ ِ ا ِآ‬ َ َ َ ْ ْ ْ ِ ِ ‫َ َ ّ َف َ َاا َ ا َآ ِ ِ ا‬ ْ‫ف‬ ‫اه ً ىا ُ ْ ٌ ا اآص‬ ِ ِ ُ َ ُ َ َ Artinya “Dan Kami iringkan mereka para nabi Bani Israil dengan Isa bin Maryam, yang membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurot. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurot. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” QS AlMaidah [5] 46. Pada perkembangan berikutnya, Kitab Injil diubah dan dipalsukan. Baca QS AlMaidah,[5]15, sehingga Kitab Injil yang beredar dan menjadi pegangan orang nasrani sekarang ini tidak asli lagi. Bahkan Kitab Injil yang beredar sekarang ini merupakan karangan 4 orang, yang berisi kisah atau laporan tentang kehidupan dan ajaran Nabi Isa, serta doktrin trinitas dari Paulus. Keempat kitab Injil tersebut meliputi 1. Injil Matius. Dikarang oleh Santo Matius, seorang Yahudi yang semula bekerja sebagai pegawai pemungut pajak. 2. Injil Markus. Ditulis oleh Markus. Semula ia beragama Yahudi, lalu masuk agama Kristen. Ia mati dibunuh para penyembah berhala di Mesir pada tahun 62 M. 3. Injil Lukas. Dikarang oleh Lukas, seorang tabib asal Antiokia-Yunani. Ia adalah murid Paulus, pendiri agama Kristen. Kedua orang Lukas dan Paulus ini belum pernah bertemu dengan Nabi Isa. 4. Injil Yahya atau Yohanes. Menurut Encyclopedia Britanica, Injil ini ditulis oleh Yahya pada tahun 100 M. Sedangkan menurut Prof. Stadlein, Injil ini ditulis oleh Yahya, seorang mahasiswa perguruan Iskandariyah Mesir pada abad kedua masehi. Pendapat yang kedua inilah yang terkuat. Isinya secara tegas mengajarkan Ketuhanan Yesus Kristus Nabi Isa, seperti yang diajarkan oleh Kristen madzhab Iskandariyah. Keempat Injil tersebut lalu disahkan oleh sidang Synode Muktamar gerejagereja yang diadakan oleh Kaisar Romawi Constantinus di kota Nicea daerah Asia Kecil, dekat Konstantinopel pada tahun 325 M. Sedangkan puluhan Injil lainnya dianggap sebagai Injil Apocrypha tidak sah, disebabkan tidak mengajarkan doktrin trinitas ajaran bahwa Tuhan terdiri dari tiga oknum/unsur, meliputi Tuhan Bapa Allah, Tuhan Putra Yesus Kristus, dan Rohul Kudus. Pertanyaannya sekarang Bagaimana seharusnya umat Islam menyikapi keempat Injil yang menjadi kitab suci agama Kristen sekarang? Jawabnya Kita tidak boleh mempercayai keempat Injil tersebut. Kita umat Islam cukup mempercayai bahwa Alloh SWT pernah menurunkan Kitab Injil kepada Nabi Isa. Akan tetapi, kitab Injil yang asli ini sekarang sudah tidak ada lagi. Yang cukup menarik perhatian, terutama bagi umat Islam, bahwa diantara puluhan Injil yang dianggap tidak sah oleh Gereja Injil Apocrypha dan perlu dimusnahkan tersebut ialah kitab Injil Barnabas. Isi kandungan Injil Barnabas ternyata banyak kesamaannya dengan isi Al-Qur‟an, diantaranya berisi informasi tentang akan datangnya seorang Nabi Akhir Jaman yang berasal dari keturunan Nabi Ismail. Siapa lagi kalau bukan Nabi Muhammad SAW. Naskah tertua Injil Barnabas yang ditemukan Cremer Toland di Perpustakaan Kepausan pada tahun 1709 berbahasa Italia, lalu diterjemahkan kedalam bahasa Inggris, Spanyol dan Arab. Dari bahasa arab, lalu diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Abu Bakar Basymeleh dan sekarang dicetak oleh penerbit Bina Ilmu Surabaya, dengan judul Terjemah Injil Barnabas. C. Al-Qur’an Sebagai Kitab Suci Umat Islam 1. Pengertian Menurut bahasa etimologi, kata Al-Qur’an ‫ ا ُ ْل‬merupakan bentuk mashdar yang berarti bacaan. Sedangkan menurut Istilah terminologi, ْ ْ ‫ُ اا َ ا ا ّ َ ِبياص ّ َ ا ﵀اا َل ْ ِ ا ا ّلَما ا كت ُ ْ ب ِاِفا‬ َ َ َ َ َُ َ ُ َ ِّ ‫ُا ِ ِتَل َ ِت ِ ا‬ َ َّ َ ‫ّ َب‬ َ ْ ُ ‫ِج ُ ا ا‬ ْ ‫ِت ِلا ا ُ ت‬ َ ْ ْ ْ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ك‬ ُ ُ ُ ُ َ ِ ‫اه َ ا ا‬ ْ ْ ْ ‫ات‬ ِ ََ ّ ِ ‫ح ِفا ا َ ُ ِ ا‬ ‫ا ُ ْل‬ ْ ‫ا ص‬ َ َ Artinya “Al-Qur’an ialah Kitab Allah yang bersifat mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang tertulis di mushaf-mushaf, yang diriwayatkan secara mutawatir, dan membacanya dinilai sebagai ibadah.” Dari ta‟rif definisi diatas, maka dapat kita ketahui ciri khas dan keutamaan AlQur‟an yang membedakannya dari kitab-kitab suci lainnya, sebagai berikut a. Al-Qur‟an adalah Kitab Allah, bukan Kitab budaya karangan Nabi Muhammad. b. Al-Qur‟an merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW c. Al-Qur‟an merupakan nama Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad d. Setiap kali Al-Qur'an turun, Rasululloh SAW memerintahkan para sahabat penulis wahyu agar menuliskannya pada lembaran-lembaran shahifah berupa kulit, kayu, tulang. lempengan batu, dan pelepah kurma. Kemudian dibukukan dalam bentuk buku/Kitab pada masa Abu Bakar. Tulisan Al-Qur‟an yang dibukukan ini dapat juga disebut mush-haf. e. Periwayatan wahyu Al-Qur‟an dari Alloh adalah secara mutawatir. Maksudnya, Wahyu Al-Qur‟an diterima Nabi SAW melalui malaikat Jibril, lalu beliau bacakan kepada seluruh sahabat dan menyuruh mereka menulis dan menghafalnya, lantas disebarkan kepada kaum muslimin dari generasi ke generasi sampai kepada kita saat ini. Dengan periwatan semacam ini, maka mustahil terjadi pemalsuan, pengurangan atau penambahan pada ayat-ayat Al-Qur‟an. Hal ini berbeda dengan periwayatan kitab-kitab selain Al-Qur‟an. f. Membacanya dinilai sebagai ibadah dan mendapat pahala. Hal ini berbeda dengan membaca buku-buku bacaan atau kitab-kitab suci lainnya yang tidak dinilai sebagai ibadah. Kitab suci Al-Qur‟an memiliki beberapa nama lain, diantaranya a. Adz-Dzikr, artinya peringatan b. Al-Furqan, artinya pembeda antara yang hak dan yang batil. c. Al-Kitab atau Kitabullah, artinya kumpulan wahyu dari Alloh d. An-Nur, artinya cahaya e. Al-Burhan, artinya bukti kebenaran dari Alloh. 2. Sejarah Turunnya Al-Qur’an Wahyu Al-Qur‟an yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril adalah ayat 1 -5 surat surat Al-„Alaq ayat 1-5, pada saat beliau bertahannuts berkholwat, menyendiri di Gua Hira‟ jabal Nur di malam hari pada tanggal 17 Ramadhan tahun 13 sebelum hijrah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus tahun 610 M. Peristiwa turunnya Al-Qur‟an pertama kali ini lalu dikenal dengan istilah Nuzulul Qur’an. Bunyi ayat yang pertama kali turun ْ ْ ْ ْ ْ َّ ْ ‫ْ ن ْ اآ‬ ‫ّليا‬ ‫ا‬ ﴾ ﴿ۙ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ﴾ ﴿ۚ ‫ا‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫اا‬ ِ ِ َ ٍ َ َ ِ َ َ ِ ُ َ َ َ ُّ َ َ َ ْ ‫َل ْماۗا﴿﴾ ا‬ ْ َّ ْ ‫اخ َل َقا‬ ‫ا‬ ﴾ ﴿‫ا‬ ‫ا‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫اخ‬ ‫ي‬ ِ ‫كا‬ َ ِّ َ ‫ِما‬ َ َ َ ‫ّل‬ َ ْ ْ ْ ‫اآ اَ ْما‬ ‫ا َ َل ِم اۙ﴿﴾ااا ّلَما ِ ن‬ َ َ َ َ َ َ ْ ْ ِ ‫ِل‬ َ ِ ‫َا ّل َ َما‬ Artinya “1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan; 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah; 3. Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Maha Pemurah; 4. Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam pena; 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” QS Al-„Alaq [96] 1-5 Sedangkan ayat yang terakhir kali diturunkan ialah ayat 3 surat Al-Maidah pada waktu Rosululloh sedang melakukan Wuquf di „Arafah tanggal 9 Dzulhijjah tahun ke-10 Hijriyah 633 M ketika Haji Wada‟. ْ ْ ْ ْ ‫ْ ما َ ْك ْل ااك ْما ِد ْ ك ْما ا َ ْت ْ اال ْ ك ْما ِ ْ ِت‬ ‫ْل َ ا ما‬ ‫كما ِ ا‬ ‫اا‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ِ َ ُ َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ُ ُ ُ َ َ َ َ َ ُ ُ ‫ًا‬ َ ْ ‫ا‬ ْ‫د‬ ِ Artinya “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam sebagai agamamu” QS Al-Maidah 3 Menurut pendapat yang popular, seluruh isi Al-Qur‟an terdiri dari 30 juz, 114 surat dan 6666 ayat, yang diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat AnNas. Ketigapuluh juz tersebut diturunkan secara berangsur-angsur didalam dua periode selama kurang lebih 23 tahun, atau tepatnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. a. Periode Makkah, yakni ketika Nabi Muhammad SAW menetap di kota Makkah selama kurang lebih 13 tahun atau 12 tahun 5 bulan 13 hari. Yang turun sebanyak 91 surat atau 2/3 dari keseluruhan surat Al-Qur‟an. Ayat atau surat yang diturunkan di Makkah ini disebut ayat/surat Makkiyyah. Adapun ciri-cirinya ialah 1. Ayat/suratnya pada umumnya pendek-pendek 2. Ayatnya biasanya dimulai dengan “Yaa Ayyuhan-naasu….” Wahai manusia …. 3. Pada umumnya mengajarkan masalah keimanan ajaran tauhid, janji dan ancaman, hari kiamat, akhlak dan sejarah umat jaman dahulu. b. Periode Madinah, yakni setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dan menetap di kota Madinah selama kurang lebih 10 tahun, atau 9 tahun 9 bulan 9 hari. Yang turun sebanyak 23 surat atau 1/3 dari keseluruhan surat Al-Qur‟an. Ayat atau surat yang turun di Madinah ini disebut ayat atau surat Madaniyyah. Adapun ciri-cirinya ialah 1. Ayat/suratnya pada umumnya panjang-panjang. 2. Ayatnya biasanya dimulai dengan “Yaa ayyuhalladziina aamanuu…” Wahai orangorang yang beriman…. 3. Pada umumnya berisi ajaran tentang hukum syari‟at dan mu‟amalat aturan kemasyarakatan Hikmah Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur antara lain a. Agar lebih mudah dimengerti maknanya dan mudah dilaksanakan dalam kehidupan. b. Agar mudah dihafalkan. c. Di antara ayatnya ada yang bersifat nasikh menghapus dan ada yang mansukh dihapus. d. Turunnya ayat selalu berkaitan dengan peristiwa/kejadian tertentu asbabunnuzul, sehingga hal ini akan lebih berkesan dan berpengaruh pada hati manusia. e. Diantara ayat-ayatnya ada yang merupakan jawaban dari suatu pertanyaan atau penolakan suatu pendapat. Hal ini tidak akan terlaksana jika Al-Qur‟an diturunkan sekaligus. Cara Dan Kondisi Al-Qur’an Diturunkan Al-Qur‟an diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan malaikat Jibril dengan beberapa cara dan keadaan sebagai berikut a. Malaikat Jibril meresapkan wahyu Al-Qur‟an kedalam hati Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini beliau SAW tidak melihat kehadiran Jibril, namun merasakan bahwa wahyu sudah berada didalam hatinya. b. Malaikat Jibril menampakkan diri kepada beliau SAW berupa seorang lelaki tampan, lalu menyampaikan wahyu sampai beliau hafal benar. c. Malaikat Jibril menampakkan diri kepada beliau SAW dalam bentuk aslinya, lalu menyampaikan wahyu kepadanya. d. Wahyu datang kepada beliau SAW seperti gemerincingnya lonceng. Cara ini beliau rasakan sangat berat. Tidak jarang sampai kening beliau berkeringat, meski saat itu di musim dingin. 3. Isi Kandungan Dan Keistimewaan Al-Qur’an Menurut Syaikh Muhammad Abduh, seluruh isi pokok Al-Qur‟an terkandung didalam surat Al-fatihah. Karena itu sangat beralasan jika Al-Fatihah disebut sebagai Ummul Kitab induk Kitab Al-Qur‟an. Secara garis besar, Al-Qur‟an mengandung 5 pokok ajaran dan kesemuanya tercermin pada ayat-ayat surat Al-Fatihah, sebagai berikut a. Ketauhidan/keimanan ayat 1-3 b. Janji dan ancaman atau hari kiamat ayat 4 c. Ibadah hubungan manusia dengan Allah ayat 5 d. Hukum syariat, muamalat hubungan kemasyarakatan dan pedoman hidup yang lurus ayat 6 e. Sejarah dan cerita umat jaman dahulu ayat 7. Keistimewaan Al-Qur’an. Kitab suci Al-Qur‟an memiliki beberapa kelebihan dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab suci lainnya. a. Al-Qur‟an merupakan mu’jizat terbesar Nabi Muhammad Saw, yang menunjukkan kebenaran atas kenabiannya dan tidak dapat ditandingi atau ditiru siapapun. Alloh berfirman yang artinya “Katakanlah Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain” QS AlIsra‟ ] 88 b. Al-Qur‟an memiliki uslub susunan dan gaya bahasa dan balaghah sastra yang mengagumkan. c. Isi ajarannya ditujukan kepada seluruh umat manusia di dunia. QS As-Saba‟ [34] 28 d. Al-Qur‟an memuliakan akal manusia dan menjadikan akal sebagai dasar dalam memahami isi kandungannya. e. Al-Qur‟an anti rasialisme dan menghapus sistem kelas/kasta, serta memandang semua manusia sama derajatnya, selain atas dasar ketakwaan. f. Kemurnian dan keaslian Al-Qur‟an terjaga sampai hari kiamat. ْ ْ ْ ْ ‫ّلكلا ا ِ ّ َ َاَلااَح فِظ ُ ا‬ ‫ِ ّ َ ا َح ا َ ّ َ ا َ ا‬ ِ ّ َ ُ َ ُ َ َ Artinya “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” QS Al-Hijr [15] 9 g. Isi kandungannya selalu up to date, sesuai dengan situasi dan kondisi perubahan jaman. h. Ajaran Al-Qur‟an sesuai dengan fitrah dan kodrat manusia i. Al-Qur'an merupakan petunjuk dan pedoman hidup manusia yang lengkap. 4. Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup Manusia Kitab suci Al-Qur‟an merupakan pedoman, tuntunan, petunjuk dan pandangan hidup weltanschauung yang lurus bagi seluruh umat manusia. Allah berfirman ْ ْ ْ ْ ْ َّ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ‫اص اِح ِ ا َ ّ َ ااَ ُُها‬ ‫اهذ ا ا ل اَي ياالتياهيا ما بّشا ا آ ا ّل ا ل ا‬ َ َّ َ ُ َ َ َ ِ َ ِ ِ ُ ُ ّ ِ َ ُ َ ُ َ َ َ ِ ِ َّ ِ ِ َ َ ُ َ َ َّ ِ ْ ْ ‫اك ِبْيً ا‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ً َ َ Artinya “Sungguh, Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,” QS Al-Isra‟ [17] 9 Tidak dapat disangkal, bahwa di dunia ini banyak pandangan hidup hasil pemikiran manusia, seperti Pancasila pandangan hidup bangsa Indonesia, marxisme, liberalisme, materialisme, hedonisme dan lain-lain. Namun pedoman hidup Al-Qur‟an jauh lebih unggul dan sempurna. Perhatikan perbandingan berikut ini No 1. 2. 3. 4. Pedoman Hidup Al-Qur’an Pedoman Hidup Ciptaan Manusia Wahyu Allah yang bersifat mutlak kebenarannya Agar tercapai tujuan hidup selamat dan bahagia di dunia dan di akhirat Sasarannya untuk seluruh umat manusia / bangsa di dunia Sesuai dengan situasi dan kondisi apa-pun dan dimanapun sampai Ciptaan pikiran manusia yang bersifat relatif kebenarannya Agar tercapai tujuan hidup sejahtera di dunia saja. Hanya cocok untuk bangsa / suku tertetu Sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu saja. 5. kiamat. Isinya lengkap dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia kaffah, komprehensif Isinya tidak lengkap, hanya mencakup aspek kehidupan tertentu, misalnya bidang ekonomi kapitalisme-marxisme saja, atau mengejar kesenangan duniawi saja hedonisme, atau bidang politik saja, dan sejenisnya. 5. Al-Qur’an dan Islam Di Mata Para Pemikir Barat George Bernard Shaw 1856 – 1951, seorang pemikir, filsuf, sosiolog dan penulis buku terkenal dari Inggris mengakui kebersihan Al-Qur‟an dan kebagusan Islam “Agama Islam cukup untuk mengobati penyakit kemanusiaan, dan orang yang berkemajuan modern sekarang sudah mulai insaf akan hakekatnya. Berat sangkaanku untuk mengatakan, bahwa dua abad kemudian, orang-orang akan berbondong-bondong masuk Islam”. Dan katanya lagi, “Seperti Napoleon, saya pun lebih suka akan ajaran Muhammad. Saya yakin bahwa seluruh emperium Inggris akan berakhir abad ini. Pribadi Muhammad sangat agung. Saya kagumi dia dan saya menganut dia dalam pandangan hidupnya. Selain saya menjunjung agama yang dibawa Muhammad setinggitingginya, karena gaya hidup yang mengagumkan dari agama ini…” Edward Gibbon, Sejarawan Inggris, berkata “Al-Qur‟an adalah sebuah kitab keagamaan; kitab kemajuan, kenegaraan, persaudaraan, kemahkamahan dan undangundang. Al-Qur‟an mengandung isi yang lengkap mulai dari urusan ibadat, ketauhidan, sampai urusan duniawi… Sebab itu, Al-Qur‟an sangat besar perbedaannya dengan Bibel. Bibel tidak ada keterangan tentang aturan-aturan yang berkaitan dengan keduniaan. Yang ada didalam Bibel hanya cerita dan dongeng belaka”. Benarkah ramalan Gerorge Bernard Shaw akan menjadi kenyataan?. Hasil riset tentang perkembangan agama-agama di dunia selama 50 tahun, antara tahun 1934-1984, oleh Keiyh W. Stump menunjukkan, bahwa agama-agama yang grafik perkembangannya mengalami kenaikan ialah Protestan 57%, Budha 63%, katholik 70%, Hindu 117%, Shinto 152% dan Islam 235%. Sedangkan yang mengalami penurunan Yahudi 4%, Kong Hu Chu 13% dan Kristen Ortodox 36%. Robert Morey menyebutkan bahwa perkembangan Islam di Eropa Barat, Amerika serikat dan Amerika utara sangat pesat 1. Kaum muslimin di Perancis dan Jerman sudah berjuta-juta. 2. Di Inggris, jumlah kaum muslimin lebih banyak dari Kristen Injili. Banyak gereja Anglikan yag terbengkalai dibeli kaum muslimin, lalu dijadikan masjid. 3 Di Amerika Utara jumlah kaum muslimin melebihi orang yahudi. Sedang di Amerika Serikat, lebih dari 500 pusat kajian Islam didirikan dan saat ini jumlah kaum muslimin lebih banyak daripada anggota gereja Episcopal. Sehingga menempatkan Islam sebagai agama terbesar kedua di Amerika Serikat dan Kanada. Sumber dari buku Islam Dihujat Menjawab buku The Islamic Invasion karya Robert Morey, Hj. Irena Handono, et al, 2004. D. RANGKUMAN 1. Iman kepada Kitab Alloh artinya yakin dan percaya bahwa Alloh benar-benar telah menurunkan wahyu-Nya kepada para Nabi dan Rosul-Nya, untuk dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat manusia, demi meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 2. Kitab-kitab Suci Alloh sangat banyak jumlahnya. Kesemuanya wajib diimani sebagai wahyu Allah dan bukannya sebagai karangan para Nabi dan Rosul. Namun yang wajib diketahui namanya dan para Nabi yang menerimanya ialah 2 buah shuhuf milik Nabi Ibrahim dan Musa dan 4 buah kitab yang meliputi No Nama Kitab Nabi Penerima Pedoman Pegangan Agama Bahasa Ibrani /Hebrew Ibrani /Hebrew 01 Taurat Musa Yahudi 02 Zabur Dawud Yahudi 03 Injil Isa Nasrani Aramea 04 Al-Qur'an Muhammad SAW Islam Arab Sasaran Umat Khusus Bani Israil Khusus Bani Israil Khusus Bani Israil Seluruh bangsa / umat manusia 3. Umat Islam dilarang mengimani kitab-kitab suci agama ardhi budaya dan beberapa kitab suci agama Samawi selain Al-Qur'an yang sudah dipalsukan umatnya, seperti 4 kitab Injil yang menjadi pegangan agama Nasrani sekarang. 4. Tujuan Kitab-kitab Allah diturunkan adalah untuk dijadikan sebagai pedoman dalam mengatasi berbagai problem hidup manusia, sehingga tercipta suatu kehidupan yang tentram, teratur dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat. 5. Al-Qur‟an merupakan Kitab Alloh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai mu‟jizat terbesarnya, yang tertulis didalam mush-haf, diriwayatkan secara mutawatir, dan membacanya dipandang sebagai ibadah. 6. Al-Qur‟an sebagai Kitab Allah terakhir yang menjadi mu‟jizat terbesar Nabi Muhammad terjaga keasliannya sampai hari kiamat, yang memiliki banyak kelebihan dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kitab Taurot, Zabur dan Injil. 7. Al-Qur‟an yang terdiri dari 30 juz, 114 surat dan 6666 ayat ini diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Isi kandungannya secara garis besar terangkum didalam surat Al-Fatihah. 8. Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup yang lengkap, universal dan up todate mampu mengantarkan manusia meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Meyakini Kitab-kitab Allah adalah adalah bagian rukun iman bagi setiap umat Islam, tepatnya adalah rukun iman ketiga. Setiap muslim pasti mencintai kitab sucinya yaitu Al-Qur’an. Makna beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. Kitab ialah wahyu allah Swt. yang disampaikan kepada para rosul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Suhuf ialah wahyu allah swt yang disampaikan kepada para rosul, yang merupakan dasar atau nasehat secara umum, tetapi tidak wajib disampaikam diajarkan kepada umat manusia. Suhuf dapat pula diartikan dengan lembaran-lembaran yang tertulis. Meyakini kitab-kitab allah swt berarti mempercayai dan menyakini dengan sepenuhnya hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rosul yang berarti wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT merupakan rukun iman yang ketiga. Umat islam wajib percaya dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah diturunkan Allah Swt. kepada Rosul itu pasti benar. Nama-nama kitab Allah Swt. dan rosul yang menerimanya Kitab-kitab allah Swt yang wajib kita yakini ada 4 yaitu sebagai berikut 1. Kitab Taurat Dalam bahasa Ibrani, Taurat disebut dengan Thora. Taurat adalah kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Musa as. untuk dijadikan petunjuk dan bimbingan baginya dan bagi kaum Bani Israil. Sejarah Kitab Taurat Sejarah turunnya Kitab Taurat bermula dari peristiwa pemukulan yang dilakukan Nabi Musa alaihis salam terhadap seorang pemuda suku Qibthi. Pemukulan ini berdampak pada kematian Karena itu, Raja Fir’aun berupaya menangkap dan membunuh Nabi Musa alaihis salam yang melarikan diri ke negeri Madyan. Di negeri ini, Nabi Musa alaihis salam bertemu dengan Nabi Syu’aib alaihis salam dan dijodohkan dengan salah satu anak perempuannya. Setelah tinggal di Madyan cukup lama, Nabi Musa alaihis salam meminta izin kepada Nabi Syu’aib untuk kembali ke Mesir guna mengunjungi orang tuanya. Di tengah perjalanan, tepatnya di atas bukit yang bernama bukit Thuwa bukit Thursina, Nabi Musa alaihis salam melihat api. Beliaupun meminta izin kepada anak istrinya untuk mendatangi api tersebut. Sesampainya di sana, beliau melihat sebuah sinar yang sangat terang. Itulah pertanda dari Allah subhanahu wa ta’ala bahwa Nabi Musa alaihis salam menerima wahyu pertama dan diangkat menjadi rasul. Di saat itu pula, Nabi Musa alaihis salam diberikan beberapa mukjizat yaitu tongkat yang bisa menjadi ular dan tangan yang mengeluarkan cahaya putih cemerlang. Kedua mukjizat tersebut diberikan kepada Nabi Musa alahis salam untuk menghadapi Fir’aun yang telah melampaui batas. Karena kesombongannya, Fir’aun tetap tidak mau beriman setelah diberikan nasehat. Fir’aun beserta bala tentaranya akhirnya ditenggelamkan di laut ketika mengejar Nabi Musa alaihis salam beserta kaum Bani Israil yang tengah berupaya meninggalkan Mesir. 2. Kitab Zabur Kata Zabur berasal dari kata zabaro-yazburu-zabrun yang berarti tulisan. Dengan demikian, Zabur berarti kitab tertulis. Dalam Islam, Kitab Zabur adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud alaihis salam sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat An Nisaa’ ayat 163. Kitab Zabur diturunkan Allah subhanahu wa ta’ala kepada Nabi Daud alaihis salam sebagai petunjuk dan bimbingan bagi beliau beserta umatnya yakni kaum Bani Israil. Sejarah turunnya Kitab Zabur Sejarah turunnya Kitab Zabur tidak dapat dilepaskan dari peristiwa yang terjadi sebelumnya yaitu keberhasilan Nabi Daud alaihis salam membunuh Jalut. Atas keberhasilannya tersebut, beliau menjadi terkenal di tengah-tengah kaumnya. Namun, keberhasilan ini tidak lantas membuat Nabi Daud’ alaihis salam gembira karena tujuannya membunuh Jalut adalah karena cintanya pada agama dan Allah subhanahu wa ta’ala. Jalut sendiri merupakan lelaki yang sombong dan tidak beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Karena itulah, Nabi Daud alaihis salam kemudian memutuskan untuk bersembunyi dan mengasingkan diri serta bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Suatu hari, ketika Daud duduk di masa pengasingannya, beliau bertasbih kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan memuliakan-Nya. Saat itulah, Allah subhanahu wa ta’ala memilih Daud sebagai Nabi dan memberinya Kitab Zabur. Adapun isi Kitab Zabur adalah kumpulan mazmur atau nyanyian rohani yang dianggap suci yang berasal dari Nabi Daud alaihis salam. Jumlahnya mencapai 150 nyanyian. Nyanyian-nyanyian tersebut menceritakan tentang seluruh peristiwa dan pengalaman hidup yang dialami Nabi Daud alaihi salam hingga kemuliaan Mesias yang akan datang. Kitab Zabur sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau syariat karena Nabi Daud alaihis salam diperintahkan Allah subhanahu wa ta’ala mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa alaihis salam. 3. Kitab Injil Kitab Injil adalah kitab yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala kepada Nabi Isa alaihis salam sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi Bani Israil. Sejarah turunnya Kitab Injil Ketika Nabi Isa alaihis salam berusia tiga belas tahun, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kepadanya untuk kembali dari negeri Mesir menuju Baitu Ilya Yerusalem, Palestina. Beliau bersama ibunya kemudian menemui Yusuf, sepupunya, dengan menunggang keledai hingga mereka sampai di Ilya. Merekapun tinggal di Ilya untuk beberapa waktu lamanya. Ketika Nabi Isa alaihis salam berumur tiga puluh tahun, Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan Kitab Injil kepadanya. Mengacu pada kisah Nabi Isa diangkat ke langit, Injil tetap turun kepadanya hingga Allah mengangkatnya ke langit. Hal ini disebutkan Ibnu Jarir dalam kitabnya at Taarikh sebagaimana dinyatakan oleh al Hafizh Ibnu Katsir dalam bukunya Kisah Para Nabi dan Rasul. Tidak hanya menurunkan Injil, di tempat ini pulalah Allah subhanahu wa ta’ala mengajarkan Taurat kepada Nabi Isa alaihis salam serta memberinya berbagai macam mukjizat. Kitab Injil berisi antara lain tentang perintah untuk kembali mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala, membenarkan Kitab Taurat dan menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu, sebagaimana halnya Kitab Taurat, Kitab Injil juga menjelaskan tentang akan datangnya seorang Rasul terakhir setelah Nabi Isa ’alaihis salam yaitu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. 4. Kitab al-Qur’an Al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang dengan membacanya merupakan suatu ibadah. Al-Qur’an merupakan kitab suci yang mulia, tidak ada satu kitab sucipun di dunia ini yang mendapat perhatian banyak orang dan sedemikian serius melebihi kitab suci Al-Qur’an. Wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ini dikaji dari banyak segi, tidak hanya tertuju kepada hal-hal global dan umum, tetapi juga rincian persoalan secara lengkap. Sejarah Singkat Diturunkannya Al–Qur’an Allah SWT menurunkan ayat pertama Al-Qur’an pada bulan Ramadan. Meski ada sejumlah perbedaan, namun mayoritas ulama berpendapat 17 Ramadan atau 13 tahun sebelum hijriah dipercaya sebagai malam nuzulul qur’an turunnya Al-Qur’an. Sebagian meyakini tanggal tersebut bertepatan dengan 10 Agustus 610 masehi. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Muhammad SAW di Gua Hiro, Mekkah, Arab Saudi. Setelah itu Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Sebagian meriwayatkan Al-Qur’an turun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Selama itu, Al-Qur’an difirmankan Allah SWT kepada Muhammad sebanyak 30 juz atau 114 surat atau sekitar 6666 ayat. Al-Qur’an sendiri turun di dua tempat, yaitu di Mekah yang kemudian ayatnya disebut Makkiyah dan Madinah disebut ayat Madaniyah. Periode Diturunkannya Al-Qur’an Periode Mekah pertama selama 4 sampai dengan 5 tahun. Pada masa ini, dakwah Islam masih terbatas pada ruang lingkup yang kecil, dan ayat yang diturunkan pun pada umumnya membahas tentang pelajaran bagi Rasulullah SAW untuk membentuk kepribadiannya, pembahasan tentang dasar-dasar akhlak Islamiah, pengetahuan tentang sifat Allah serta bantahan mengenai pandangan hidup di masyarakat Jahiliah. Periode Mekah kedua selama 4 sampai dengan 9 tahun. Pada masa ini dakwah Islam sudah mulai terbuka. Masyarakat Mekah sudah mulai berfikir untuk menghalangi dakwah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa ini umumnya tentang kewajiban sebagai seorang muslim, pembatasan tentang ke esaan Allah, pembahasan tentang hari kiamat, serta ancaman dan kecaman kepada orang musyrik yang mempunyai perilaku buruk. Periode Madinah selama 10 tahun. Rasulullah mulai hijrah dari Mekah ke Madinah, dan masyarakat sekitar mulai terbentuk keimanannya. Disana, masyarakat Yahudi dan Islam hidup berdampingan, namun seiring berjalannya waktu, kaum Yahudi pun mulai ikut menentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Awal Mula Dibukukannya Al-Qur’an Pada saat itu, kertas belum ada di Arab, meskipun sudah ditemukan di China. Karena Nabi Muhammad SAW tidak bisa membaca dan menulis, maka ketika menerima Wahyu, beliau langsung menyampaikannya kepada para sahabat. Para sahabat lalu menghafalkan-nya di luar kepala. Bagi yang bisa menulis, diminta untuk menuliskannya di atas kulit pohon, batu, kain, kulit hewan dan lain sebagainya. Untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an, setiap tahun malaikat Jibril bersama Rasulullah SAW selalu mengulang hafalan Al-Qur’an. Bahkan di tahun terakhir menjelang wafatnya, Nabi Muhammad SAW bersama malaikat jibril mengulangi hafalannya sebanyak dua kali. Pembukuan Al-Qur’an pertama kali dilakukan pada masa Abu Bakar Ash Shiddiq atas usulan dari Umar bin Khaththab. Hal ini terjadi karena Umar khawatir atas kemurnian Al-Qur’an karena tidak sedikit dari para penghafal yang mati Syahid karena ikut berperang. Pembukuan itu dipimpin oleh Zaid bin Tsabit dengan cara mengumpulkan ayat-ayat yang sudah pernah dituliskan oleh para sahabat di batu, kain, kulit pohon, kulit hewan dan lain sebagainya. Hasil dari hal tersebut adalah pembukuan resmi Al-Qur’an yang pertama kalinya. Al-Qur’an yang sudah disatukan menjadi buku tersebut lalu disimpan oleh Abu Bakar sampai ia meninggal dunia. Setelahnya, di simpan oleh Umar sampai ia meninggal, dan diteruskan oleh anaknya yaitu Hafsah. Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, Al Quran pertama kalinya di gandakan dan di distribusikan. Hal ini terjadi karena Islam sudah tersebar luas sampai ke Iran. Setelah itu, penggandaan dan pendistribusian Al-Qur’an kembali dilanjutkan oleh Huzaifah bin Yaman. Hikmah Al-Qur’an Diturunkan Berangsur – angsur Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun, 2 bulan, 22 hari atau 23 tahun, 13 tahun di Mekah dan 10 di Madinah. Hikmah Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur diantaranya yaitu Agar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan. Orang akan enggan melaksanakan suruhan, dan larangan sekiranya suruhan dan larangan itu diturunkan sekaligus antara ayat-ayat itu ada yang nasikh dan ada yang mansukh, sesuai dengan kemaslahatan. Ini tidak dapat dilakukan sekiranya Al-Qur’an diturunkan sekaligusTurunnya sesuatu ayat sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi akan lebih mengesankan dan lebih berpengaruh di antara ayat-ayat itu ada yang merupakan jawaban dari pertanyaan atau penolakan suatu pendapat atau tentang beriman kepada kitab-kitab Allah Al-Qur’an al-Karim adalah kitab yang teragung dari kitab-kitab lainnya, sebagai batu ujian bagi kitab-kitab yang lain itu dan menghapus semua ajaran dan hukum yang ada di dalamnya. Iman yang demikian itu karena adanya dalil-dalil naqli dan aqli di bawah ini Dalil-dalil Naqli Perintah Allah SWT agar beriman kepada kitab-kitabNya, seperti di dalam FirmanNya, “Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, RasulNya dan Kitah al-Qur’an yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya.” An-Nisa` 136.“Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya. Dia menurunkan al-Kitab al-Qur’an kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelam al-Qur’an, menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan al-Qur’an.” Ali Imran 2-4.“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Muhammad al-Kitab al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaita kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian bagi kitab-kitab yang lain itu.” Al-Ma`idah 48.“Dan telah Kami berikan Zabur kepada Dawud.” An-Nisa` 163.“Dan sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, ia dibawa turun oleh ar-Rah al-Amin Jibril ke dalam hatimu Muhammad agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan dengan Bahasa Arab yang jelas. Dan sesunggahnya al-Qur’an itu benar-benar tersebut di alalam Kitab-kitab orang yang dahulu.” Asy-Syu’ara’ 192-196.“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, yaitu Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” Al-A’la 18-19.Hadist Rasulullah SAW tentang Kitab-kitab Allah SWT di dalam banyak hadits, diantaranya“Sesungguhnya masa tinggal kalian dibanding orang-orang dahulu adalah tinggal seperti waktu antara Shalat Ashar hingga matahari terbenam. Ahli Taurat telah diberi kitab Taurat dan mereka pun mengamalkannya sampai setengah hari, lalu mereka lemah tidak mampu mengamalkannya, maka mereka diberi pahala satu qirath-satu qirath. Kemudian Ahli Injil diberi kitab Injil, dan mereka pun mengamalkannya hingga waktu Shalat Ashar, kemudian mereka lemah tidak mampu mengamalkannya, lalu mereka diberi pahala satu qirath-satu qirath. Kemudian kalian diberi al-Qur’an dan kalian pun mengamalkannya hingga matahari terbenam. Dan kalian diberi dua qirath-dua qirath pahala. Maka Ahli Kitab berkata, Mereka lebih sedikit amalnya daripada kami akan tetapi kenapa mereka dibeli pahala lebih banyak?’ Allah SWT berfirman, Apakah ada dari hak kalian yang Aku zhalimi?’ Mereka menjawab, Tidak.’ Dia berfirman, Itu adalah karuniaKu, Aku memberikannya kepada siapa saja yang Aku kehenalaki .” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 557] “Nabi Dawud AS telah diberi kemudahan membaca. Ia hanya menyuruh agar hewan-hewannya diberi pelana, maka ia pan membaca Taurat atau Zabur sebelum hewan-hewannya selesai dipelanai, dan dia tidak makan kecuali dari hasil kerjanya sendiri.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3417] “Tidak ada iri hati yang dibenarkan kecaali pada dua hal, yaitu terhadap seseorang yang dikaruniai Allah al-Qur’an, lalu ia selalu membacanya di malam dan di siang hari; dan terhadap seseorang yang Allah berikan harta, lalu ia menafkahkannya di malam dan di siang hari.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 7529] “Aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh kepadanya, niscaya kalian tidak akan tersesat sepeninggalku, yaita Kitabullah al-Qur’an dan Sunnah RasulNya.” [Diriwayatkan oleh al-Hakim di dalam al-Mustadrak, 1/93. Hadits ini shahih; dan juga diriwayatkan oleh Imam Malik, no. 1661, dengan lafazh “balagha”] “Janganlah kamu membenarkan Ahli Kitab dan jangan pula mendustakannya, akan tetapi katakanlah, Kami beriman kepada apa yang telah diturankan kepada kami al-Qur’an dan apa yang telah diturunkan kepada kalian Taurat dan Injil, Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu dan hanya kepadaNya-lah kami berseruh diri’.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4485] Dalil-dalil Aqli Lemahnya manusia dan ketergantungannya kepada Tuhannya untuk perbaikan jasad dan ruhnya mengharuskan diturunkannya Kitab-kitab suci yang di dalamnya mengandung ajaran-ajaran dan aturan-aturan yang dapat merealisasikan dan mewujudkan kesempurnaan manusia dan memenuhi tuntunan hidupnya di dunia dan di akhirat. Oleh karena para rasul utusan-utusan itu adalah perantara antara Allah sang Pencipta dengan hamba-hambaNya, sedangkan para rasul itu seperti manusia lainnya yang hidup dalam batas waktu tertentu, lalu mereka wafat, maka kalau risalah ajaran dan misi yang mereka bawa tidak termuat di dalam kitab-kitab khusus, niscaya ajaran dan misi yang mereka bawa itu sirna bersamaan dengan kematian mereka, dan sebagai akibatnya manusia hidup tanpa risalah dan tanpa perantara, maka dengan demikian lenyaplah tujuan asal dari wahyu dan risalah. Maka dari itu perlu adanya Kitab-kitab Suci dari Allah tanpa diragukan lagi. Apabila seorang rasul yang mengajak manusia iman kepada Allah dan beribadah kepadaNya tidak membawa suatu Kitab Suci yang berasal dari Allah yang di dalamnya terdapat ajaran, petunjuk dan kebaikan, maka mudah sekali rasul itu didustakan oleh kaunmya dan diingkari risalahnya. Maka ini merupakan suatu kondisi yang mengharuskan diturunkannya Kitab-kitab Suci dari Allah untuk menegakkan hujjah dalil dan penjelasan kepada umat manusia Meyakini kebenaran dan keutamaan Al-Qur’an Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Meyakini kebenaran Al-Qur’an adalah harga mati bagi keselamatan aqidah umat Islam. Sedangkan ragu terhadap kemurnian dan keaslian Al-Qur’an, termasuk salah satu penyebab kemurtadan. Jangankan meragukan kemurnian dan kesucian Al-Qur’an secara keseluruhan 30 juz, orang yang ragu terhadap satu huruf dari huruf-huruf Al-Qur’an, misalnya ragu terhadap keaslian huruf WAU-nya ayat WAL-`ashri innal insaana lafii khusr, dengan mempertanyakan apakah WAU di awal ayat itu benar-benar dari Allah atau bukan, maka orang tersebut telah murtad, dan dihukumi keluar dari agama Islam. Sekalipun orang tersebut merasa dirinya tetap Islam dan melakukan amalan kebajikan yang lainnya. Resikonya, seluruh amal ibadahnya seperti shalatnya, zakatnya, puasanya dan sebagainya dihukumi batal alias tidak sah. Demikian juga perkawinannya dihukumi batal, sehingga saat dia berkumpul dengan istrinya, maka dihukumi zina, dan anak hasil hubungan dengan istrinya, yang statusnya menjadi tidak sah dinamakan anak terhadap Al-Qur’an adalah standar bagi kebaikan seseorang, semakin yakin seseorang terhadap Al-Qur’an, maka keimanannya semakin sempurna, dan semakin tipis keimanan seseorang terhadap Al-Qur’an, juga pertanda keimanannya sangat rapuh. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan kecintaan dan keyakinan kepada Al-Qur’an, antara lain dengan tekun belajar mendengar, membaca dan mengkaji Al-Qur’an, atau menghadiri majlis-majlis yang membahas dan mempelajari Al-Qur’an, atau ilmu-ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an Latihan Soal Online Setelah membaca rangkuman materi Pendidikan Agama Islam Kelas 8 Bab 1 Meyakini Kitab-kitab Allah, Mencintai Al-Qur’an di atas, ujilah pemahamanmu melalui kuis online berikut ini Latihan Soal Meyakini Kitab-kitab Allah Demikianlah media pembelajaran PAI kelas 8 tentang Meyakini Kitab-kitab Allah, Mencintai Al-Qur’an. Semoga bermanfaat Latihan Soal PAI Kelas 8 Bab 1 Pada kesempatan ini kita akan mencoba latihan soal PAI Kelas 8 Bab 1 tentang Meyakini Kitab-kitab Allah, Mencintai Al-Qur’ān. Sudah pada siap? Kalau siap yuk kita mulai! 1. Dalam al-Qur’ān disebutkan ada 4 kitab yang diturunkan kepada 4 Rasul. Keempat Rasul tersebut adalah.... Musa Dawud Isa Muhammad SawMusa Ibrahim Isa Muhammad SawNuh Ibrahim Musa Muhammad SawNuh Dawud Isa Muhammad Saw 2. Di antara 4 kitab Allah Swt yang paling awal/terdahulu adalah kitab.... ZaburInjilAl-Qur’ānTaurat 3. Semua kitab Allah Saw berisi ajaran yang benar dan baik sesuai dengan masanya. Ajaran yang sama dan tertuang dalam semua kitab Allah Swt adalah tentang.... larangan membunuh binatanghukum-hukum mengenai tata negaraperintah mengesakan Allah Swttata cara berumah tangga 4. Di antara Nabi berikut ini yang menerima suhuf adalah Nabi…. Sulaiman 5. Potongan al-Isrā’ 55 tersebut menjelaskan tentang... Allah Swt. menurunkan kitab al-Qur’ān kepada Nabi Muhammad SawAllah Swt. menurunkan kitab Zabur kepada Nabi Daud Swt. menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa Swt. menurunkan kitab Zabur kepada Nabi Isa 6. Kitab Injil pada awalnya ditulis dengan bahasa.... 7. Pengertian suhuf adalah ... lembaran wahyu Allah Swt. yang tidak dibukukanketetapan para sahabat Nabi yang telah dibukukanucapan para nabi yang sudah tertulis dan dibukukanwahyu yang diterima para nabi dan dibukukan 8. Kitab Zabur diturunkan pada abad ke- .... 9. Semua peraturan yang berasal dari Allah Swt. pasti benar. Sedangkan peraturan yang berasal dari manusia belum tentu benar, sebab .... Al-Qur’ān merupakan peraturan yang benarmanusia memiliki banyak kelemahanmanusia sebagai makhluk sosialtidak ada makhluk yang sempurna 10. Meyakini keberadaan kitab-kitab Allah merupakan perkara yang sangatpenting bagi umat Islam. Sebagai orang yang beriman kepada kitab Allah berarti kita harus.... percaya bahwa kitab-kitab itu betul-betul dari Allah Swtmempercayai dan mengamalkan semua isi kitab Allah Swtmenganggap bahwa al-Qur’ān saja yang perlu dipercayaipercaya dan mengamalkan semua kitab-kitab yang ada Bagaimana hasilnya? Memuaskan ga? Kalau mau belajar materinya lagi bisa dicoba disini nih Rangkuman Materi PAI Kelas 8 Bab 1 Terus semangat sampai nilainya bagus ya! Coba juga Latihan Soal PAI Kelas 8 Bab 2

bab 1 meyakini kitab kitab allah mencintai al qur an